Bukittinggi-- - 54 Calon Paskibraka Bukittinggi, ikuti pemusatan latihan tahap 2 yang biasa dikenal dengan tantingan. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Bagindo yang ditunjuk sebagai Desa Bahagia, 11 hingga 18 Agustus 2022.
Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Bukittinggi, Nenta Oktavia, melalui Wakil Ketua, Riki JP, menjelaskan, kegiatan ini merupakan Diklat Tahap 2 bagi calon anggota Paskibraka. Sebelumnya telah dilaksanakan latihan tahap I mulai tanggal 1 hingga 9 Agustus 2022.
"Pada Diklat ini, para Capaska dilatih percaya diri, mencintai bendera, wawasan nusantara dan bagaimana menjadi contoh yang baik bagi teman temannya. Kita juga melatih diri mereka untuk menjadi seorang yang mandiri dan tanggung jawab. Latihan fisik tetap, tapi lebih kepada bagaimana cara mengatasi dan menempatkan diri di lingkungan. Intinya, bagaimana mereka dituntut untuk mandiri, berkarakter, beradab dan berakhlak, ” ungkap Riki.
Ia menambahkan, 4 capaska Kota Bukittinggi, terpilih untuk mewakili Bukittinggi sebagai pengibar bendera saat upacara bendera di Provinsi Sumatra Barat.
Sementara itu, Walikota Bukittinggi, Erman Safar, melalui Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga, Hendry, saat memimpin apel, menyampaikan, tugas sebagai paskibraka merupakan tugas negara. Ini amanah yang Pemko berikan kepada calon anggota Paskibraka.
“Menjadi Anggota Paskibraka, merupakan salah satu wujud cinta pada bangsa dan negara. Bagaimana, capaska memiliki loyalitas tinggi untuk mengabdi pada negara, khususnya Kota Bukittinggi, dalam mewujudkan Kota Bukittinggi Hebat berlandaskan Adat Basansi Syara’Syara’ Basandi Kitabullah, ” tuturnya.
Ditambahkan Hendry, pada zaman perkembangan teknologi saat ini, sudah saatnya potensi pemuda dikembangkan. Menjadi pengibar bendera pusaka merah putih, menjadi salah satu media menanamkan wawasan kebangsaan dan semangat cinta tanah air.
“Nantinya, Paskibraka Bukittinggi akan membawa Bendera Duplikat Pusaka. Bendera duplikat pusaka itu hanya ada 3, di Jakarta, Yogyakarta dan Bukittinggi. Hal ini karena tiga daerah itu pernah menjadi Ibukota Indonesia. Makna yang terdalam, tentunya bagaimana generasi muda dan seluruh calon anggota paskibraka dapat menjaga keutuhan negara Indonesia, " tutup dia.